Sabtu, 15 Januari 2011

Askep Illeostomi

ASUHAN KEPERAWATAN ILLEOSTOMI


Pengertian:
Ileostomi adalah bedah pembuatan lubang antara illeum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi fekal . Ileostomi dapat bersifat sementara atau permanen dan dapat dibuat sebagai stoma ujung,stoma lop atau stoma barrel ganda.

Ileostomi berbeda dengan kolostomi dimana feses mempunyai konsistensi lebih cair,terdapat enzim pencernaann dan aliran isinya tak terkontrol ,sehingga alat penampung harus digunakan secarakontinue.

Pembedahan ileostomi dilakukan dalam dua tahap . Operasi pertama melibatkan kolektomi abdomen ,pembuatan kantung illeum,mukosektomi rektum,anastomosis ileoanal dan membuat pengalihan ileostomi. Operasi ke dua dilakukan untuk menurunkan ileotomi sementara dalam upaya untuk mengembalikan kontinuitas aliran feses.

Indikasi Illeotomi :
1. Infeksi yang menyebabkan patologi usus halus ( kolitis ulseratif,enteritis regional
2. Keganasan pada daerah usus halus.
3. Trauma abdomen ( ruptura yeyunum atau illeum )

Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Post Operasi Illeostomi :
1. Pengkajian ( data fokus ) :
a. Aktivitas/istirahat : Mengalami kelemahan, kelelahan malaise, insomnia, gelisah , ansietas dan pembatasan aktivitas sehubungan dengan post operasi.
b. Sirkulasi: Takhikardia ( respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi, dan nyeri.)Tekanan Darah : Hipotensi, (postural ). Kulit/membran mukosa :turgor buruk, kering, lidah pecah-pecah, ( dehidrasi,malnutrisi )
c. Integritas Ego : Ansietas, ketakutan, emosi labil, ( perasaan tak berdaya, tak ada harapan ) Stress: berhubungan dengan hospitalisasi, berpisah dengan keluarga, pekerjaan, pengobatan yang mahal.
d. Eliminasi : Tekstur feses bervariasi dari bentuk cair dan bau, frekuensi tak terkontrol, ( sebanyak 20-30 kali defekasi/hari sesuai dengan bahan yang masuk ) bising usus menurun, peristaltik terganggu. Eliminasi uri ; oliguria.
e. Makanan/cairan :Anoreksia, mual atau muntah, penurunan berat badan, tidak toleran terhadap diet, /buah segar, sayur, produk susu, makanan berlemak,
f. Higiene : Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri,stomatitis menunjukan kekurangan vitamin,bau badan.
g. Nyeri/kenyamanan: Nyeri tekan abdomen/distensi. Kerusakan jaringan kulit ( operasi )..
h. Keamanan : Eritema pada kulit sekitar stoma, alergi terhadap makan/produk susu.Terjadi peningkatan suhu karena dehidrasi atau proses inflamasi).
i. Seksualitas; frekuensi menurun/menghindari aktivitas seksualitas.
j. Interaksi sosial : Masalah hubungan peran sehubungan dengan kondisi dan ketidakmampuan aktif dalam kegaiatan sosial
Diagnosa Keperawatan :
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagaiberikut
1. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d aliran feses dan flatus dari stoma, reaksi terhadap produk kimia, pemakaian atau pengangkatan adhesif tak tepat.
2. Gangguan citra tubuh b/d psikososial gangguan struktur tubuh ( stoma )
3. Nyeri akut b/d faktor fisik; kerusakan kulit/jaringan ( insisi/drain )Biologis; aktivitas proses penyakit( kanker,trauma)faktor psikologis: takut,ansietas..
4. Kerusakan jaringan integritas kulit b/d reseksi perineal,tertahannya sekresi,gangguan sirkulasi,edema atau malnutrisi.
5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d keluaran ileostomi dengan volume tinggi.
6. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi

Perencanaan Keperawatan

NO. Diagnosa kep. Tujuan-Kriteria Intervensi Rasional
1. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d aliran feses/flatusdari stoma . Mempertahankan integritas kulit dgn. Kriteria :
*Kulit sekitar stoma tidak eritema *Observasi area kulit peristomal setiap penggantian kantong, besihkan dengan air dan keringkan. Catat iritasi, kemarahan, ( warna gelap atau kebiru-biruan )
Ukur stoma secara periodik ,selama 6 minggu pertama dan sebulan selama 6 bulan.


* Berikan pelindung kulit yang efektif
*Sokong kulit sekitar bila mengangkat kantong ,lakukan dgn. perlahan, kemudian cuci dgn. Baik.
*Observasi keluhan nyeri, rasa terbakar, gatal,melepuh disekitar stoma. Memantau proses penyembuhan mengidentifikasi masalah dan mencegah kerusakan kulit.

Sesuai dengan penyembuhan edema pasca 0perasi, ukuran kantong harus tepat, shg.feses terkumpul dan kontak dgn. Kulit dpt.dicegah.
Melindungi kulit dari perekat kantong.
Mencegah iritasi jaringan/kerusakan



Antisipasi terhadap infeksi kandida yang memerlukan intervensi.
2 Gangguan citra tubuh b/d psikososial gangguan struktur tubuh ( stoma ) Dapat menerima perubahan ke dalam konsep diri tanpa disertai harga diri yang negatif..
Kriteria;
Menunjukan penerimaan dengan melihat, menyentuh stoma.
Berpartisipasi dalam perawatan diri.
Menyatakan perasaan tentang stoma . Kontak dengan klien secara sering, perlakukan klien dengan hangat dan sikap yang positif
Dorong [pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan tentang stoma.

Berikan kesempatan kepada pasien/orang terdekat untuk melihat dan menyentuh stoma

Berikan kesempatan kepada pasien untuk menerima illeostomi melalui partisipasi pada perawatan diri.
Rencanakan/jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien

Membina saling percaya.



Membantu pasien untuk mengenali perasaan sebelum dapat menerima dengan efektif..
Membantui pasien dalam proses penerimaan.


* MDgn. Mencoba merawat didi sendiri, dapat membantu meningktkan kepercayaan diri
* Meyakinkan klien bahwa dia dapat menangani hal tsb.dan meningkatkan harga diri.
3 Nyeri akut b/.d kerusakan kulit (insisi/drain),aktivitas proses penyakit,( kanker,trauma),takut atau ansietas. Menyatakan nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria :
Menyatakan nyeri hilang,
*Mampu tidur/istirahat dengan tepat
Pasien dapat rileks. Kaji nyeri, karakteristik, catat lokasi, dannnnnnnn intensitas.
Berikan tindakan kenyamanan mis.pwt. mulu, pijatan punggung, atau ubah posisi.



Dorong pasien untuk menyatakan masalah, dengarkan dengan aktifdan berikan dudkungan dengan penerimaan
Kolaborasi :berikan obat analgesia s/d program therapi.. Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan kefektifan analgesik
Mencegah pengeringan mukosa oral dan ketidaknyamanan, menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan relakasasi.
Menurunkan ansietas.sehingga dapat meningkatkan
Relaksasi.

Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan.
4 Kerusakan jaringan integritas kulit b/d reseksi perineal, tertahannya sekresi/drainase, gg. Sirkulasi, edema dan nutrisi. Penyembuhan luka tepat waktu dan bebas tanda-tanda infeksi.
Kriteria :
Luka sembuh tanpa komplikasi: Observasi lkua dan catat karakteristik drainase.



Ganti balutan sesyuai dengan kebutuhan dan gunakan tehnik aseptik dan aniseptika.
Rubah posisi tidur,anjurkan untuk tidur miring, atau setengan duduk
Kolaborasi: Irigasi luka sesuai dengan indikasi gunakan cairan garam faal atau cairan lain. Perdarahan post operasi sering terjadi pada 48 jam pertama an infeksi dapat terjadi kapan saja.
Menurunkan iritasi kulit dan mencegah terjadinya infeksi

Menurunkan resiko. Pengumpulan dan meningkatkan drainage.
Diperlukan untuk mengobati inflamasi .
5 Resiko tinggi kekurangan cairan dan elektrolit b/d keluaran ileostomi dengan volume tinggi Mempertahankan hidrasi adekuat.
Kriteria:
Membran mukosa lembab.
Turgor kulit baik.
Pengisian kapiler baik.
Tanda vital stabil.
Intake dan out put seimbang. Awasi masukan dan haluaran dengan cermat, ukur feses cair, dan timbang berat badan setiap hari


Observasi tanda vital, catat hipotensi postural, takhikardia dan evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membran mukosa
Kolaborasi :
Catat dan observasi hasil lab. ( Ht. Dan elektrolit ).


Berikan cairan IV dan elektrolit sesuai dengan indikasi. Kehilangan cairan yang paling besar terjadi pada illeostomi, tetapi secara umum tidak lebih dari 500-800 ml/hari.
Perubahan gejala tsb. Menunjukan status hidrasi, shg. Dpt memperkirakan kebutuhan cairan.


Deteksi homeostasis, membantu menentukan kebutuhan cairan.
Dapat mempertahankan ferfusi jaringan adekuat.
6 Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya gangguan absorpsi. Memrpertahankan berat badan
Kriteria :
Menunjukan peningkatan berat badan bertahap
Hb. Normal ( L.13-17,P:11-15) Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
Auskultasi bising usus.



Mulai dengan nutrisi cairan perlahan

Identifikasi bau yang ditimbulkan oleh makanan dan sementara batasi diet secara bertahap,
Konsul dengan shli


Tingkatkan diet dari cairan sampai makanan rendah sisa ,bila masukan oral dimulai..



Berikan makanan enteral/parenteral jika diindikasikan. Mengidentifikasi kebutuhan
Kembalinya fungsi usus menunjukan kesiapan untuk mencerna kembali.
Menurunkan insiden kram abdomen dan mual.
Sensitivitas thd. Makanan tertentu tidak umum setelah bedah usus.
Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi klien.
Diet rendah sisa dpt.dipertahankan sampai 6-8 minggu pertama, untuk memberikan waktu yang adekuat untuk penyembuhan usus.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tubuh dalam metBOLISME.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket