4. Penatalaksanaan mioma uteri
a. Teori Mioma Uteri
Beberapa hal yang mempengaruhi terapi mioma uteri adalah usia, keinginan mempunyai anak, keluhan dan gejala serta gangguan yang ditimbulkan. Adapun terapi pada pasien mioma uteri meliputi terapi konservatif, pengobatan penunjang, pembedahan dan radiologi.
1. Terapi konservatif
Umumnya pasien mioma uteri tidak membutuhkan pengobatan. Hal ini terutama untuk pasien yang tidak ada keluhan atau mendekati menopause. Mioma uteri dengan ukuran tidak lebih dari usia kehamilan tiga bulan akan mengecil sendii pada menopause, namun perlu pengawasan yang ketat akan terjadinya degenerasi benigna atau maligna. Tindakan konservatif terutama dilakukan untuk wanita yang masih mempunyai anak dan ukuran mioma masih kecil. Tindakan konservatif tidak dilakukan bila terdapat gejala-gejala yang merupakan indikasi pembedahan atau radiasi seperti nyeri abdomen atau pelvic distorsio abdomen karena tumor-tumor besar dan pertumbuhan tumor yang cepat.
2. pengobatan penunjang
Khusus sebagai penunjang pengobatan bagi pasien dengan anemi karena hiperminore dapat diberikan ferum, tranfusi darah, diet kaya protein, kalsium.
3. Pembedahan
Pada pasien mioma uteri dapat dilakukan tindakan pembedahan antara lain miomektomi dan histerektomi.
a. Miomektomi.
Yaitu operasi pengambilan sarang mioma saja tanpa pengnngkatan uterus. Tindakan ini dapat dilakukan pada mioma submukosa yang bertangkai atau jka fungsi uterus masih ingin dipertahankan karena keinginan mempunyai anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan 30-50 % setelah dilakukan miomektomi untuk menyelamatkan fetus. Miomektomi bisa kambuh lagi 15-30 % untuk dilakukan miomektomi yang kedua ( dr. Fetus,1988 ).
b. Histerektomi.
Sekitar 25-35 % pasien mioma uteri masih memerlukan histerektomi. Histerektomi adalah operasi pengangkatan utyerus yang umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilakukan lewat abdomen maupun vagina. Pada histerektomi lewat vagiona ini jarang dilakukan Karena uterus harus lebih kecil dari telur angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitar uterus. Macam-macam histerektomi abdomen antara lain: ( Jay M Black,1997 )
o Histerektomi subtotalis
Operasi yang mengangkat rahim atau uterus saja.
o Histerektomi totalis
Operasi yang mengangkat
o Histerektomi totalis dengan salpingo oforektomi bilateral
Operasi yang mengangkat rahim, leher rahim, saluran telur, indung telur, bagian hulu vagina, ligament, kelenjar getah bening dan jaringan lemah dari dalam rongga pinggul. Histerektomi totalis biasanya dilakukan dengan alas an mencegah timbulnya karsinoma servik uteri.
4. Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga pasien mengalami menopause. Raditerapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat kontra indikasi untuk tindakan operasi. Radioterapi hendaknya hanya dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus. Sinar yang digunakan untuk radioterapi : sinar megavolt dan pengion.
5. Intervensi keperawatan
diagnosa keperawatan yang menjadi focus intervensi antara lain:
1. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan syok hipovolemik. ( Lynda Jual Carpenito, 1997 )
Intervensi keperawatan:
• Monitor vital sign
• Monitor Intake dan output secara ketat
• Monmitor tanda-tanda dehidrasi
• Monitor tanda-tanda Syok
• Monitor tanda-tanda perdarahan
• Monitor balance cairan
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dfengan penumpukan secret ( MI Jakim, 1987 )
Intervensi keperawatan:
• Bebaskan jalan napas bila perlu lakukan section
• Monitor pernapasan
• Atur posisi setengah duduk atau semi fowler
• Ajarkan cara batuk efektif setiap 2 jam
• Motivasi pasien untuk berlatih batuk efektif sendiri
• Lakukan fisioterapi dada
• Berikan oksigen yang adekuat
3. Gangguan rasa Nyaman nyeri b.d adanya luka operasi ( Black, 1997 )
Intervensi keperawatan:
• Berikan penjelasan pada klien bahwa rasa nyeri setelah operasi adalah wajar dan tidak bersifat fisiologis
• Ajarkan pasien relaksasi
• Ciptaakan suasana tenang
• Kolaborasi pemberian analgetik
• Beri fiksasi atau penekanan setiap alih posisi
4. Resti aspirasi b.d tingkat kesadaran sekunder terhadap anastesi ( Lynda Jual Carpenito, 1997 )
Intervensi keperawatan:
• Pertahankan posisi berbaring miring, jika tidak ada kontra indikasi karena cidera.
• Kaji posisi lidah, pastikan lidah tidak kebelakang, menymbat jalan napas.
• Jaga bagian kepala, tempat tidur tetap tinggi, jika tidak terjadi kontra indikasi.
• Bersihkan secret dari mulut dengan tisu atau dengan penghisap tapi perlahan.
• Kaji kembali dengan sering adanya obstruksi benda-benda dalam mulut atau tenggorokan.
5. gangguan aktifitas fisik b.d adanya nyeri pada luka operasi ( MI Jakim, 1997 )
Intervensi keperawatan:
• Bantu pasien untuk bergerak secara aktif dan pasif
• Bantu memenuhi kebutuhan yang tidfak dapat dilakuakn oleh pasien
• Ubah posisi tiap 2-4 jam
• Ajarkan pasien atau keluarga untuk melakuakn mobilisasi secara bertahap.
6. Gangguan gambaran diri b.d kehilangan organ atau fungsi ( MI Jakim, 1997 )
Intervesnsi keperawatan:
• Motivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya
• Libatkan keluarga untuk memberi support pada pasien
• Berikan informasi yang dapat diterima oleh pasien
• Menggali hal-hal yang positif pada diri pasien
• Diskusikan cara meningkatkan penampilan
7. Resiko tinggi infeksi b.d tindakan operasi ( Black, 1997 )
Intervensi keperawatan:
• Monitor tanda-tanda infeksi
• Jaga kebersihan
• Rawat luka
• Monitor tanda-tanda vital
• Beri antibiotic sesuai program
8. Resti nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan menurun ( MI Jakim, 1987 )
Intervensi keperawatan:
• Jelaskan nutrisi penting bagi kesembuhan pasien
• Beri nutrisi yang adekuat
• Ajarkan untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam sebelum makan
• Observasi elastisitas kulit dan mukosa membrane
• Lakukan perawatan mulut
• Kolaborasi pemberian nutrisi secara parental
9. Resti disfungsi seksual b.d perubahan struktur tubuh atau fungsi (Doengoes, 1999 )
Intervensi keperawatan:
• Kaji pengetahuan pasien
• Bantu pasien untuk menyadari atau menerima tahap berduka
• Dorong pasien untuk berbagi pikiran
Pathways mioma uteri dengan histerektomi
Histerektomi
General anstesi Luka insisi hilangnya Uterus ovarium
Depresi Peristaltik Kerusakan Perdarahan Port de entri Estrogen
Otot terganggu saraf berkurang
Menelan batuk pasase Nyeri syok Resti Infertil Perubahan
Menurun hipovolomik infeksi menstruasi fisik
Negative
Aspirasi secret Perut g3 aktftas g3 g3 Gambaran Produksi menumpuk kembung rasa keseimbangan diri kewanitaan
Nyaman cairan kurang menurun
Apnoe Obstruksi malaise Libido
Jalan napas seksual
Oksigen terg3 nafsu makan ` g3 pola seksual
Bersihan jalan Resti nutrisi
Napas tak efektif kurang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar